Sinopsis:
Sanctum
adalah film yang didasari oleh
kisah nyata yang berceritakan tentang perjuangan hidup sekelompok anggota
ekspedisi yang tengah meneliti dasar gua Esa`ala di pedalaman Papua New Guenia.
Pada awalnya ekspedisi yang mereka lakukan berjalan dengan lancar dan mereka berhasil menemukan sebuah aliran air
di dasar gua tersebut yang berkemungkinan besar aliran itu bisa membawa mereka
tembus langsung menuju ke laut lepas.
Kisah
perjuangan ini berawal dari kejadian alam yang tak mereka duga, disaat kelompok
ekspedisi ini masih berada di dasar gua, terjadi badai besar, morfologi gua yang memiliki celah besar, yang
langsung menghadap langit, membuat air hujan yang turun mudah sekali untuk
masuk kedalam, ditambah lagi dengan intensitas curah hujan yang tinggi
mempercepat air tiba di dasar gua.
Kelompok
ekspedisi yang masih terjebak di dasar gua yang dikepalai oleh Frank mengalami
kepanikan, karena satu-satunya akses utama untuk menuju ke puncak gua sudah
tertutupi oleh air hujan, oleh karena itu mereka terpaksa harus mencoba
menyelam melewati aliran air yang berada
di dasar gua dengan persedian tabung oksigen seadanya. Berawal dari sinilah
perjuangan hidup dan mati meraka dimulai.
Pembelajaran yang dapat
diperoleh :
Film Sanctum bagi para diver pemula sangat membantu sekali, karena banyak adegan yang berkaitan dengan
penyelaman baik itu SCUBA Diving ataupun Free Diving. Di awal film saja kita
sudah bisa menjumpai adegan penyelaman yang dilakukan Frank dan rekannya, pada
adegan ini Frank dan rekannya melakukan SCUBA Diving dengan alat yang bernama
Closed Circuit Scuba. Alat ini dirancang untuk mendaur ulang hasil respirasi
penyelam. Pada saat adegan menyelam yang pertama, Frank dan rekan wanitanya
yang sekaligus menjadi istrinya berusaha untuk melewati sebuah celah sempit,
pada mulanya Frank berhasil melewati celah itu, tak lama kemudia sang istri
juga berhasil melewatinya, namun sayang, pada saat sang istri tengah melalui
celah itu regulator tabungnya bocor sehingga menyebabkan seluruh isi tabungnya
habis dan membuat istri Frank panik. Frank yang masih tenang berusaha untuk
membantu istrinya dengan cara bergantian
bernapas menggunakan mouth fishnya. Namun kepanikan sang istri yang sangat luar
biasa bisa menyebabkan keduanya meninggal, jadi dengan berat hati dan terkesan
kasar, Frank merebut mouth fishnya dari sang istri dan membiarkan istrinya meninggal kehabisan napas. Jadi inti dari adegan pertama ini
bahwasannya kita sebagai seorang penyelam diwajibkan untuk tidak boleh panik
ketika terjadi suatu masalah.
Lalu adegan lain yang berkaitan tentang penyelaman
selanjutnya adalah ketika Frank bersama rekan-rekannya kembali melakukan
penyelaman antara hidup dan mati melalui celah sempit yang membuat istrinya
meninggal tadi. Dengan usaha keras dan ketenangan, mereka berhasil melawatinya,
akan tetapi salah satu rekan Frank yang bernama George melaukan kesalahan fatal
yang tidak diketahui oleh Frank. George mengalami dekompresi pada bagian
dadanya, yang menyebabkan terhambatnya aliran darah menuju jantungnya. Memang,
dalam beberapa waktu George masih sanggup untuk berjalan dan berkata-kata,
namun darah yang semakin menumpuk di dadanya membuat George tidak bisa lagi
untuk melanjutkan hidup.
Adegan selanjutnya adalah saat adegan terakhir, Frank
yang sudah tidak sanggup lagi melajutkan perjalanan harus mengakhiri hidupnya
dengan tragis, dia menyuruh rekan satu
timnya, Josh, yang merupakan anak lelakinya untuk menenggelamkan dirinya
kedalam air sampai meninggal. Dengan berat hati Josh menuruti perintah ayahnya,
setelah ayahnya meninggal dengan bantuannya, Josh kembali meneruskan perjalanan
terakhirnya dengan melewati aliran air yang diyakini oleh ayahnya adalah jalan
terakhir yang akan membawa Josh menghirup udara kebebasan, bermodalkan tabung
gas kecil dengan isi yang tidak penuh. Josh melakukan penyelaman dengan
perpaduan antara teknik SCUBA Diving dengan Free Diving, bisa dibilang begitu
karena Josh hanya menggunakan tabung gas tanpa regulator dan mouth fish. Benar
saja, tabung yang hanya berisi sedikit oksigen tersebut habis dalam sekejap,
keahlian Josh dalam melakukan teknik Breath Holdingpun diuji. Alhasil Keahlian
Josh dalam menahan napas dan kemampuannya untuk melawan rasa panik berbuah
hasil positif, Josh berhasil keluar dari gua pembunuh itu dengan bantuan
sedikit oksigen yang terdapat dilangit-langit gua yang membuat dirinya selamat.
Intinya, apapun teknik selam yang kita gunakan dan apapun
alat selam yang kita gunakan, kita sebagai penyelam tidak boleh panik
sedikitpun mengahadapi permasalahan yang ada. Karena sedikit saja kita
mengalami kepanikan maka nyawa kita akan terancam kelangsungan hidupnya. Jadi,
pastikan anda tidak panik saat menyelam, dan never dive alone.
keep posting bro
BalasHapusijin post ya :)
BalasHapusamazing
BalasHapusGud i like this
BalasHapus